Sandy'S. Law and Justice

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Saya adalah seorang pengajar di Fakultas Hukum Untag Semarang serta pengamat sosial dan hukum serta Advocate.

Kamis, 05 Mei 2011


KRITERIA PEMIMPIN YANG BAIK BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
(CRITERIA FOR A GOOD LEADER AND THE NATION STATE INDONESIA)

Oleh : Sandy Sularso.

            Untuk menuju Indonesia yang merdeka, bangsa Indonesia telah berjuang dengan menaruhkan jiwa dan raga serta harta benda untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia yang dijajah selama lebih kurang 300 tahun lamanya. Perjuangan bangsa Indonesia itu dengan dilandasi dengan suatau tekat dan semangat yang bulat usir penjajah dari bumi Indonesia.
            Dengan demikian bangsa Indonesia Merdeka bukan karena pemberian bangsa lain, tetapi karena perjuangan bangsa Indonesia yang bersatu melawan penjajah menuju Indonesia Merdeka
            Indonesia Merdeka kurang lebih sudah 65 tahun, dalam kurun waktu itu bangsa Indonesia telah mengalami pergantian pemimpin bangsa dan Negara Indonesia dari sejak Presiden Soekarno, Presiden Soeharto, Presiden Habibi, Presiden Abdurachman Wahid (Gusdur) kemudian Presiden Megawati Soekarno Putri dan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
            Dari pemimpin Negara dan Pemerintahan selama Indonesia Merdeka mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing sewaktu memimpin. Muncul pertanyaan adalah apa kriteria sosok pemimpin yang baik bagi bangsa dan Negara Indonesia ?
            Untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia yang negaranya terdiri dari pulau-pulau dan banyak suku bangsanya, beragam agamanya, budayanya serta jumlah penduduk kurang lebih 220 juta jiwa ini sangat mempengaruhi criteria dan model kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa dan tantangan bangsa dalam era globalisasi saat ini.
            Untuk menciptakan pemerintahan berjalan dengan baik memang banyak factor, namun factor model kepemimpinan sangat mempengaruhi situasi dan kondisi perjalanan pemerintahan itu sendiri. Seorang pemimpin itu harus mempunyai syarat-syarat tertentu, ia harus mempunyai kewibawaan yang yangat melekat pada diri pribadi sang pemimpin itu. Pemimpin Negara dan Pemimpin Pemerintahan Indonesia di pegang oleh satu tangan yaitu Presiden yaitu sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara. Secara kwalitas kepemimpinan baik ditingkat pusat dan daerah perlu terus- menerus dibina untuk meningkatkan mutu dan kecakapan untuk menuju pemerintahan yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kepada rakyat.


 Sifat-sifat yang dimiliki seorang pemimpin.

               Sifat pemimpin untuk melakukan tindakan yang baik, ada sifat itu ada dari bawaan sejak lahir, akan tetapi ada pula sifat-sifat yang mungkin didapat karena pendidikan dan latihan. Tugas pemimpin dalam administrasi pada umumnya adalah :
a.      Merumuskan dan merencanakan serta memimpin pelaksanaan  putusan-putusan yang diambil oleh pihak atasan.
b.      Mengatur prosedur tata tertib, pelaksanaan pekerjaan dari mereka yang bekerja dibawahnya.
c.       Mengawasi kemajuan dalam pekerjaan dibawah pimpinanya.
d.      Mengatur koordinasi antara-usaha-usaha dibawah pimpinanya.
e.      Mempercayakan beberapa wewenang dan tanggung jawab kepada pejabat-pejabat dibawahnya.
Pengertian pemimpin secara umum, dari segi kewibawaan dan kepemimpinanya (leadership). Seorang pemimpin adalah seorang dengan tingkah lakunya secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi dan menjiwai orang lain, sehingga mereka akan memberikan kerjasamanya secara maksimal dalam mencapai suatu tujuan yang menurut pertimbangan mereka adalah perlu dan bermanfaat.
Sifat-sifat kepribadian pemimpin pada umumnya adalah :
1.Kelebihan dalam menggunakan pikiran dan ratio.
2.Kelebihan dalam kemauan.
3.Kelebihan dalam rohaniyah.
4.Kelebihan dalam jasmaniah.
        Ke empat macam sifat-sifat tersebut diatas tidaklah selalu lengkap pada seorang pemimpin dan tidak dalam perbandingan yg sama, kelebihan-kelebihan tersebut akan kelihatan dalam kemampuan untuk melihat sesuatu dalam keseluruhannya, kemampuan dalam mengambil keputusan, kemampuan dalam menyerahkan wewenang kepada bawahan serta kemampuan membangkitkan kesetiaan dan perasaan tanggung jawab.
       Selanjutnya sifat-sifat kelebihan itu sering kali terdapat dalam bentuk-bentuk, anthousiasme, sifat ramah tamah, keteguhan iman, keunggulan dalam teknik pekerjaan, kecakapan untuk mendidik dan membimbing, kemahiran dalam menyatakan pendapat, pikiran dan kemauan, kesederhanaan selanjutnya mempunyai sifat mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.
       Sifat-sifat pemimpin dalam dinas pemerintahan baik ditingkat pusat atau daerah hendaknya mempunyai sifat-sifat khusus sebagai berikut :
1.      Menginsafi bahwa ia mengabdi pada Negara dan harus mendahulukan kepentingan Negara daripada kepentingan pribadi atau golongan.
      2.   Mempunyai kesadaran nasional yang teguh.
      3.   Menjadi suritauladan bagi pegawai bawahan.
      4.   Mempunyai budi pekerti yang tinggi.
      5.   Mampu mengendalikan diri.
      6.   Mampu menanamkan rasa dan mempertahankan disiplin.
      7.   Berani bertanggung jawab.
      8.   Tenang dalam krisis.
      9.   Dapat mengatasi kesukaran.
      10. Berterus terang.
      11. Konsekwen.
      12. Mempunyai daya cipta.
      13. Memperhatikan batas urusan dinas dan pribadi.
      14. Mampu melihat kemuka.
      15. Dapat bekerja sama dengan baik.
      16. Mampu menyusun organisasi sesuai tugasnya.
      17. Mampu memilih dan menempatkan pegawai-pegawai bawahan menurut bakat-bakat
            dan kecakapan masing-masing.
      18. Menyatukan wewenang dan kewajiban (dwitunggal wewenang kewajiban).
      19. Mengetahui seluk beluk pekerjaan.
      20. Mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku.
      21. Mengetahui peraturan yang berlaku di dinasnya.
      22. Dapat menyerahkan wewenang tanpa melepaskan tanggung jawab.
      23. Mahir dalam soal-soal perencanaan dan pengawasan.
      24. Dapat menyimpan rahasia.
       Dari sifat-sifat pemimpin pelaksanaan tersebut diatas bisa menjadi landasan bagi calon pemimpin pemerintahan di Indonesia, karena mengetahui hal-hal yang memang seharusnya diketahui dan dipunyai.
  Amartya Sen (1999) menulis, menyembulkan gagasan”bersama kaum miskin”adalah munculnya’’ diskontruksi’’terhadap struktur ekonomi-politik lama yang cenderung dispotik. Karena itu tidak merujuk pada gelar kesarjanaan dan dimana mereka mendapatkannya, melainkan pada progresifitas gagasan sebagai subtansi pesannya. Tetapi syarat pemimpin harus menguasai masa lalu (sejarahnya) dan membuka seluasnya masa depan.
Menurut Plato dalam diri seseorang terdapat tiga bagian yang mendukung tiga kebajikan utama yaitu: AKAL (reason) mendukung kearifan, EMOSI (emotion) bertalihan dengan ketabahan serta HASRAT (desire) bersangkutan dengan disiplin. Jadi menurut Plato seorang adalah arief kalau mereka memiliki keariefan dalam akalnya. Orang itu tabah kalau memiliki ketabahan dalam bagian emosinya dan dikatakan disiplin atau dapat mengendalikan dirinya bilamana akalnya memegang kendali dan perasaan maupun keinginannya tunduk tidak mementang hal itu. Menurut Plato keadilan akan tercapai apabila sanubari administrator pemerintahan ketiga tersebut diatas berjalan dengan baik.
       Untuk mendapatkan pemimpin yang baik dalam pemerintahan Indonesia maka pemimpin itu harus bisa menjawab  pertanyaan Bagaimanakah tujuan ber Negara bangsa Indonesia ? Bahwa Negara mempunyai tujuan untuk memenuhi kepentingan umum atau res republica. Hal ini dibakukan dalam bentuk Negara republic sehingga asumsinya untuk kepentingan umum bukan untuk kepentingan dinasti (monarchie) atau untuk kepentingan golongan ( aristokrasi).
        Didalam alinea IV pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dirumuskan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Usur-unsurnya adalah :
  a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah (wilayah).
  b. Memajukan kesejahteraan umum.
  c. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
      perdamaian abadi, kemerdekaan dan keadilan social.
       Untuk itu Negara mempunyai azas Pancasila maka perlu kami kemukakan prinsip utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :
Ingarso sung tulodo yang berarti seorang pemimpin sikap dan perbuatanya menjadi pola
   anutan dan ikut orang-orang yang dipimpinya.
Ing madyo mangun karso yang berarti bahwa seorang pemimpin harus dapat
   membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya.
- Tutwuri Handayani yang berarti bahwa seorang pemimpin harus mampu mendorong orang
  orang yang diasuhnya agar berani berjalan didepan dan sanggup bertanggung jawab.
       Dengan prinsip-prinsip kepemimpinan seperti itu diharapkan proses kemajuan masyarakat dapat berjalan dengan selaras dan manusiawi.
                                              
                                       --------------------------00---------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar